Mungkin aku adalah seorang
pemarah,
seorang egois yang terlihat tak pernah menghargai orang lain
namun, yang paling tepat mungkin adalah saat aku marah ego dan harga diri membungkus hatiku, mengucapkan perkataan
layaknya sebuah pisau yang dapat menusuk lawanku, mejatuhannya. Logikaku hilang
seketika. Tak ada lagi sabar, tak ada lagi kepala dingin, yang terpenting semua
amarah tersalurkan, semua emosi terbalaskan. Yah, sebuah kemenangan semu yang
tak pernah ada harganya.
salah, tentu salah. logikaku dikendalikan oleh emosiku
yes, I'm a loser when I wrapped in anger
yes, I'm a loser when I wrapped in anger