Kamis, 22 Desember 2011

kisah inspiratif

Aku Terpaksa Menikahinya.....


Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.
Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.
Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon.
Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!


Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.
Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?” Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

http://www.pks-diy.com/2011/10/aku-terpaksa-menikahinya.html?m=1

Rabu, 21 Desember 2011

even for something that hasn't happened

seringkali ketakutan menguasai fikiran, ,menguasai perasaan
tidak ada yang salah, yaah itulah perasaan
kita bukan peramal yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi besok
apa yang kita bangun selama bertahun-tahun mungkin dapat hancur dalam semalam.
bagaimanapun bangunlah...

sama seperti yang dikatakan ibu Ve pada Ve dalam film From Bandung With Love, "Semua kecurigaan itu pasti ada alasannya, bahkan untuk sesuatu yang belum terjadi"


kadang, masa-masa PDKT itu ngangenin yah..

dulu, nama mu bahkan tak pernah terbesit dibenak ku
kita dekat atau memang sengaja di dekatkan oleh takdir?
yaah, tidak ada yang tahu,
yang sy tahu skrg, hari-hariku di penuhi olehmu

berawal dari...............................................



bahkan mungkin terlalu panjang untuk di ceritakan
terlalu panjang untuk diungkapkan

karena yang jelas, semua tentangmu, tentang kita tak perlu kutulis disini atau dimanapun
semuanya hanya kutulis abadi dalam hatiku..

new hair cut -,-

what do you thing about my new hair cut??






hhmmm how I miss my long hair





huaaaaaa God, give me back my long hair

Doraemooooooon tolooooong sy!!! pinjamkan sy mesin waktu, hanya untuk ke satu minggu yang lalu -___-

Rabu, 30 November 2011

terlalu banyak kisah
terlalu banyak pelajaran
dan semakin bingung menilai

terlalu banyak watak,
terlalu banyak pola fikir

tak ada tujuan, sama sekali..

Minggu, 20 November 2011

some feeling need to be expressed!!

so many things need to be said and some fucking feeling need to be expressed..

seandainya diberikan satu kesempatan untuk mewujudkan keinginan, sy ingin dapat memutar kembali waktu
yaaah, seandainya bisa memilih sy lebih baik tdk memilih tempat ini sebagai kota untuk melanjutkan pendidikan..

tapi sayangnya, Doraemon dan mesin waktunya tdk ada didunia nyata..

bukan, bukan karena sy benci kota ini!
bukan karena sy benci kampus ini..
sy hanya benci keadaan ini, sangat benci!!

disini, ada kekosongan
disini, dihati ini ada penyesalan yang mendalam

mama, maafkan karena dulu sy memaksamu mengizinkan dan merestui sy memilih jalan ini..
kakak, maafkan sy memilih kampus ini sebagai lanjutan pendidikan

Tuhan,masih pantaskah sy berdoa padamu??
masih pantaskah sy meminta bantuanmu??

Jumat, 11 November 2011

CREATVIVE WRITING WITH RADITYA DIKA

waaah rasanya telat skali yah nulis ttg ini..

"Creative Writing crew, be creative with us! SUKSES SUKSES SUKSES, amiin"
selama sebulan lebih jargon ini melekat di mulut kami






yaah, siapa sih yang tidak kenal Raditya Dika? penulis sekaligus bintang film yang bukunya selalu berada dijejean best seller. sosok muda berbakat ini berhasil mengubah pemikiran masyarakat yang selalu serius dan terkesan kaku dalam mengungkapkan apresiasinya, dengan tulisannya yang kocak, santai tapi bermakna




dan alhamdulillah jargon itu terbukti, acara kami yang berjuk "creative writing with Raditya Dika" tanggal 4 november 2011 kemarin bisa dibilang sukses walaupun tidak terlepas dari kesalahan-kesalahn kecil. mulai dari mic yang sangat menjengkelkan, ht yang lowbeth, dan banyaknya peserta (alhamdulillah) yang hadir dan membuat kam kewalahan saat proses registrasi, serta miss communication antara panitia tapi alhamdulillah tidak ada kesalahan fatal yang dapat merusak acara kami



terimakasih teman-teman panitia yang sudah banyak memberi pelajaran





big thanks to Raditya Dika

Selasa, 08 November 2011

Alhamdulillah..

Alhamdulillah, terima kasih ya Allah Nikmat dan rezeki yang kau berikan sungguh indah.. aku tahu, Kau selalu ada, akan selalu ada. yah, bahkan untuk hambaMu yang tidak tahu diri inj aku tahu pasti, mungkin tidaklah pantas aku mendapatkan semua ini, tapi sekali lagi Makasih Ya Allah Ya Allah, terimakasih untuk hadiah yg kau berikan melalui pelantara mama dan papa inj Terima kasih untuk saat-saat indah yang akhir-akhir ini terus datang menhampiriku Ya Allah, jauhkan aku dari keserakahan kikislah segala kesombonganku bimbinglah aku agar dapat terus bersyukur dan mengingatmu, karena semua ini tak lain dan tak bukan adalah dariMu Ya Allah, ridhoi lah semua ini.. Amiin

Happy 2nd Anniversary Andi Kevin Ahmad Fabian

rasanya telaaaaat skali buat nulis ttg ini yah :D

3 NOVEMBER 2011 yang lalu merupakan hari special buat kami
waaaah 2 tahun?? bukan waktu yang singkat dan tdk mudah melewatinya


Thank you so much for my lovely kak Ayu Nurzan yang sudah rela berhari-hari menemani ari mencari kado, beli kue, melewati panas, menerjang hujan. uaaaaaahhhh surprise ini tak akan sukses tanpamu


makasih banyak juga buat bu Ketua Panitia CREATIVE WRITING WITH RADITYA DIKA, kak Dwi yang sudah membantu membuatkan video itu.



makasih buat teman-teman panitia creative writing with raditya dika yang sudah membantu melancarkan surprise ini makasih buat teman2 celebes yang sudah turut meramaikan surprise ini

makasih buat semua pihak yang namanya tidak mungkin saya ketik satu-satu, dan yang terbesar makasih Allah SWT yang sudah menyatukan kami, memberikan kami waktu untuk saling mengenal dan mengisi

makasih semuanya

Rabu, 26 Oktober 2011

when nobody say it can be!!

people say you don't know what you've got until its gone, the truth is, you know what you had, you just though you'd never lose it

jauh sebelum kalian membaca blog ini tentu tidak pernah terfikirkan bahwa hari ini kalian akan membacanya sama halnya seperti sebelumnya kita tidak pernah memikirkan bahkan membayangkan saat ini akan terjadi dan apa yang akan terjadi dikemudian hari
besok, lusa, minggu depan, bulan depan dan seterusnya masih menjadi misteri

and when you do something but everybody said it cant be, dont stop! let flow, show to world that you can!
yakinilah bahwa "manusia diciptakan bukan untuk suatu kesia-siaan"
jadi, jangan pernah beranggapan bahwa Allah menciptakanmu hanya untuk merasakan hidup tak berkecukupan dengan terlalu banyak cobaan
lihatalah sekelilingmu, kau masih bisa melihat matahari terbit setiap harinya
lihatlah, berapa banyak teman setia yang kau dapatkan tanpa biaya
berapa banyak orang yang tidak pernah sungkan berada disekitarmu tanpa kau minta sekalipun
dan yakinlah satu hal, tidak sedikit orang yg menganggapmu hebat wakaupun dengan banyak kekuranganmu

yakinlah bahwa "segalau sesuatu yg berwujud di dunia ini adalah titipan dan akan hilang pada waktunya"
mama sy selalu mengajarkan sy untuk tetap bersyukur dan tidak menyombongkan apa yang sy miliki.
ingatlah, jgn pernah takut kehilangan apapun didunia, harta, saudara, dan orang-orang disekelilingmu
bahagialah saat hartamu berlimpah, memiliki keluarga yang bahagia, dan dikelilingi banyak org.
jika harta,kerabat, dan keluarga tidak selamanya ada dalam hidupmu, maka percayalah semua itu juga tidak akan selamanya hilang darimu

yakinlah bahwa "segala sesuatu yang berwujud akan abadi didunia ini"
ingat, stu hal membedakan kita (manusia) dengan makhluk lainnya, kita mempunyai akal. maka, jangan pernah kehilangan akalmu
selama kau masih bisa berfikir maka tidak ada yang tak mungkin di dunia ini
ingat? sebelumnya tidak ada yang percaya bahwa bumi itu bulat sebelum ada yang menjelajahinya dan tidak ada yang percaya akan adanya lampu sebelum lampu itu diciptakan

please make me Die!

sometimes I hope that live is like a video, so I can deleted the part that I dont like saya tidak tahu maksud dari semua ini mungkin saja Tuhan hanya ingin menegurku rasanya bila bisa memilih, lebih baik nyawa sy hilang saat itu juga seandainya bila bisa mengulang waktu, sy ingin memperbaiki dan tidak mengulangi kejadian itu sakit, marah, dan tentu saja malu bercampur menjadi satu. bahkan terasa sangat tabu untuk ditulis, untuk mengingatnya pun sy enggan apa kata mereka? hanya itu yang terlintas Tuhan, sanggupkah air mata in memperbaiki semuanya?

Minggu, 23 Oktober 2011

waaaaaaaaahhh lama rasanya tidak mengunjungi blog ini banyak cerita yang terlewati banyak tawa banyak duka tapi satu pelajaran pasti yg ingin ku beritahu "apa yang terlihat belum tentu menjelaskan makna sebenarnya" ada pepatah yang bilang "don't judge the book from the cover" sy setuju, sangat setuju dengan hal ini kita tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya orang lain rasakan, apa yg mereka fikirkan, dan bagaimana mereka sedekat apapun hubungan kita, tetap sama saja takkan ada yg bisa tahu isi hati seseorang bahkan peramal sekelas mama mama Lauren pun tidak akan bisa menjelaskannya dengan pasti..

Rabu, 21 September 2011

lebaran tahun ini, 31agustus 2011 terasa sangat berbeda dari lebaran-lebaran kami sebelumnya. terlihat berbeda dari foto yang ku pajang di blog ini. bukan, bukan karena tahun ini kami tidak berkumpul seperti tahun-tahun sebelumnya bukan, bukan karena keluarga kami tak sekompak dulu. kami tetap berkumpul, kami tetap bersama. meskipun terasa ada yang kurang. meskipun 1 dari kami tidak ikut berkumpul disini, 1 dari kami berlebaran di tempat yang tidak seharusnya dia berada disana. masih teringat jelas saat lebaran 2tahun yang lalu, saat dimana kami semua berebutan untuk foto dengannya, kami semua bangga padanya. bahkan sampai saat inipun kami tetap bangga. dengan atau tanpa seragam itu, kami akan tetap bangga
Dia tidak salah, sekali lagi dia tidak salah! hukum yang berlandaskan materi dan dendam membuat bangsa ini kacau. hukum yang mengatasnamakan pembelaan rakyat, perlindungan rakyat justru malah membuat rakyat semakin terpuruk! Mana komitmenmu para penguasa hukum? Mana janjimu para penegak hukum? Semarah apapun kami, sebanyak apapun uang yang telah kami keluarkan namun sekali lagi Allah lah yang menentukan. Kami sadar, manusia bisa berencana, manusia bisa berusaha, namun sekali lagi Allah lah yang menentukan segalanya.
Allah tidak akan memberikan cobaaan diluar batas kemampuan umatnya. percayalah, Allah pasti telah mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih indah Sekali lagi, dengan atau tanpa seragam itu kami tetap bangga padamu kakak ku, Indrawan Tri Nugraha Putra Iskandar

Jumat, 16 September 2011

Senin, 15 Agustus 2011

catatan malam menanti sahur..

*always love the little things
segala sesuatu dimulai dari hal kecil, karena itu saya selalu cinta hal-hal kecil. selalu menilai dari hal-hal kecil

mungkin ada saatnya saya harus diam, diam walau sesak.
diam walau ada seribu tanda tanya.
namun diam bukan berarti menyerah, kadang dalam diam orang bersiasat
bisa diibaratkan sama halnya dengan ada saatnya kita harus berhenti menyuapi seorang anak kecil agar dia dapat belajar untuk makan sendiri. bukan berarti dibiarkan, tapi tentunya tetap dalam pengawasan

membiarkannya untuk peka, membiarkannya untuk belajar menggunakan otak dan perasaannya sendiri..

please stop!! it gets me siiiiiiiiiiiiiiiiiick !!!!

salah sendiri, kenapa telfnnya dijawab? nyessek kan jadinya

mungkin ada benarnya juga bahwa "kadang, mungkin kita harus meninggalkan seseorang saat kita terlalu lelah meyakinkan diri sendiri bahwa dia menyayangi kita"




I miss you, I miss us. I miss having you to talk to whenever I wanted.
but, am I really must to move on? cause I know this is pointless







I tried everthing to make you understand, but it just got to hard
Tears, wishes, and prayers do nothing but make my pain more
Why don’t you change? Change to be understand me
I love you more and more
I never let you alone



serupa tapi tak sama, yaah mungkin masalah jarak



I wonder why, why is that after the pain you’ve put me through I still seem to love you?


Deep inside I feel like I’m dying

kusebut apa perasaan ini sekarang?

Tak ada lagi sapaan pagi
Tak ada lagi kecupan malam
Tak ada pelukan hangat, tak ada kemanjaan
Hilang entah kemana
Apakah terbawa waktu?
Namun bukankah cinta tak pernah mengenal waktu?
Mungkinkah terbawa jarak?
Namun bukankah cinta juga tak pernah mengenal jarak?

Lalu pantas disebut apakah perasaan itu?

Sabtu, 13 Agustus 2011

this is what I called happiness :D



Thanks God, hari itu (9/08/11) kami bisa berkumpul bersama-sama, meskipun tetap (masih) ada yg berhalangan hadir dan mengikuti kegiatan foto2 versi ramadhan kami ini.
meskipun tidak serame dalam foto yang terpajang di dashboard blog ini, tapi saya bahagia


entah telah berapa lama kita dekat dan saling mengenal, saling mengisi, dan berusaha untuk saling mengerti serta saling memperbaiki..
ada saat dimana kita menitikkan air mata, tapi sadarlah begitu banyak kebahagiaan yang ada diantara kita.




selalu ada alasan untuk saling membenci, dan kehilangan
kita selalu bebas saling mengejek karena kita tahu arti sebuah kesabaran, arti sebuah canda
kita harus selalu malu untuk berselisih karena hal kecil yang tdk penting
dan kita tau bahwa esok kita akan saling merindukan



kita bebas berpendapat karena kita tau kita selalu saling mendengarkan walau hanya dalam diam
dan tentu saja kita juga saling tahu, ada banyak rasa yg berkumpul disini, dihati ini.
ada kemarahan, kebencian, keluhan, namun tentu saja selalu ada kerinduan.


masih banyak kemunafikan yang belum kita sadari, masih banyak kesalahan yang belum termaafkan dan masih banyak impian dan kebahagiaan yang belum kita dapatkan.

I love you my lovely SZTA, always love you


Jumat, 12 Agustus 2011

berusaha mengerti dan berdamai dengan keadaan

Terlalu banyak harapan, terlalu banyak janji
Seringkali membuat semunya seolah menikam diri sendiri, sakit rasanya!
Manusia pasti selalu punya rencana, tapi ada kalanya kita harus berdamai dengan keadaan
Sama halnya dengan kita bisa memiliki hati dan tubuh seseorang, tapi ingat kita tidak akan pernah bisa memiliki jalan hidupnya

Kamis, 11 Agustus 2011

kadang waktu justru membawa pengaruh buruk

How I miss you my lovely SZTA..

Seiring dengan berjalannya waktu, banyak hal yang bisa berubah.
tingkah laku, pola fikir, life style, yaah dan banyak hal lainnya
Dunia berputar, waktupun terus berjalan maju

I dont know why, I just miss being us. I hate it when my friends change just because they meet new people

"pilihlah dengan siapa engkau bergaul" sy pernah mendengar kalimat itu dalam suatu film. dan yaah, kalimat itu memang benar. sangat benar

see


see again




liat perbedaannya? liat ada yang aneh?


But thanks God, I love last week, 31 July 2011 when we went on a pilgrimage to the cemetery alm.Dwita. although there is still lacking, but I'm happy to be back together again





Foto favoriteku bersama gadisku A.Annisa Muthia

tidak tau mengapa sangat suka foto ini, mungkin karena sy kelihatan langsing :p

semoga seiring dengan berjalannya waktu kita semua akan sadar bahwa sebenarnya kita saling membutuhkan dan selalu saling mengisi satu sama lain. semoga kerinduan itu akan mengembalikan kita, amiin

Selasa, 09 Agustus 2011

awas ada poconggg...............

bagi pecandu dunia maya tentu saja pasti sudah mengenal poconggg,
yah Poconggg, sosok fenomenal yang sepertinya sangat eksiiiiiiiiiiiiiiis di dunia maya khususnya Twitter, Facebook, dan blog ternyata mampu mendongkrak popularitasnya melalui buku yang ditulis sendiri olehnya dan diterbitkan oleh bukune.
entah bagaimana cara si poconggg yang satu ini menulis (yah, silahkan kalian bayangkan sendiri)
setelah lama mencari-cari buku ini, "Poconggg juga pocong" akhirnya sy menemukannya.


tanggal 7 agustus 2011, Gramedia Mall Ratu Indah Makassar, buku ini resmi sy memiliki :D


seketika buku itu ditangan saya teman2 yang lain berlomba ingin membacanya hahhhahaha sebegitu eksisnya sang Poconggg ini


ini salah satunya

Kiki Astuti sang pecinta Raditya Dika adalah orang pertama yg berusaha merebut buku ini hahhaha :p

Minggu, 07 Agustus 2011

I Hate you
sorry for unfollowed and deleted you from all my account.

I hate you,
hate to realized that I love you, I miss you..

Kamis, 04 Agustus 2011

everthing will be okay in the end. if it's not okay, it's not the end :D

Yah, sampai saat ini sy masih cinta "Fakultas Kedokteran"

semua orang pasti pernah jatuh cinta. dan sy sendiri jatuh cinta pada Fakultas ini sejak kecil, entah sejak kapan jelasnya. begitupun mama dan seluruh keluarga besar sy. dan tololnya sy meninggalkannya. rasanya sama seperti saat kau meninggalkan orang yg sangat kau cintai demi org lain tanpa fikir panjang dan hanya karena pesona sosok luar orang itu, pada akhirnya kau menyesal. sakit? tentu saja
tapi apa ada gunanya menyesal? apa ada gunanya marah? mesti marah pada siapa? keadaan?


sore itu, hhmm tepatnya 3 hari yang lalu untuk kesekian kalinya mama mengatakan "sebenarnya bila kau mau, dulu kau bisa saja masuk fakultas kedokteran. mama sanggup mengurus dan membayarnya"
saya benci kata-kata itu!
cinta saya pada fakultas kedokteran mungkin tidak direstui Tuhan, Tuhan mungkin punya rencana lain. bukan, bukan karena sy tidak mau. bukan jga karena orang tua sy tidak sanggup membayar. hanya saja saat itu sy sedang mendamba-dambakan kebebasan. entah apa yg terjadi pada diri sy saat itu. dan Telkom menjadi jawabannya.
jelas saja semua teman-teman sy terheran-heran karena mama dan seluruh keluarga memberi izin sy melanjutkan kuliah di Telkom yg terletak di Bandung. Bandung yg jauuuuuuuuuh dari tempat sy dibesarkan, dan tentu saja jauh dari pengawasan keluarga saya.
sampai saat ini, saya sendiri masih suka iri melihat mahiswa-mahasiswi kedokteran yang selalu dibangga-banggakan dimana-dimana. sy benci setiap kali mendengar mama membahas hal-hal itu.
mungkin sy salah, tapi sesungguhnya saya pun kecewa. kecewa pada keadaan, dan tentu saja kecewa pada diri sendiri.

tapi saya percaya, seperti apa yg selalu mama katakan "Tuhan pasti mempersiapkan hal yg lebih indah" dan semoga Telkom adalah jawabannya

Selasa, 02 Agustus 2011

God, what's going on?

ternyata bukan hanya masalah rezeky, panggilan dariNya juga ambil alih..

awal Ramadhan berita kurang enak datang menghampiriku, yah awalnya sy sangat tidak sabar menanti Ramadhan kali ini.
membayangkan akan beribadah ditanah suci, membayangkan akan shalat di Mesjidil Haram, menjumpai ka'bah, mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan masih banyak lagi. dimana semua itu merupakan impian semua umat muslim

sy tidak pernah meminta liburan ke singapore, paris, malaysia atau tempat lainnya. yang sy inginkan adalah ke Tanah Suci, dan mama menyanggupi permintaan itu. bahkan mama sengaja memilih bulan Ramadhan sebagai jadwal keberangkatan ku walaupun harganya jauh lebih mahal dibanding bulan-bulain lainnya.

namun, Tuhan mungkin berkehendak lain. awal Ramadhan ini dikabarkan 84 jamaah dri travel yg kami pakai dan telah kami bayar setengahnya ditipu oleh pengurus visa. yah, visa kami tidak bisa keluar.

semua berkas telah masuk. kecewa rasanya! sakit sekali!
Tuhan, apa ini?

Rabu, 27 Juli 2011

yaah, saya kangen

Rindu, kangen perasaan apa ini?
terasa sangat sulit untuk digambarkan.
sulit untuk dijelaskan seberapa panjangpun penjelasan itu dijabarkan
karena kadang, orang tidak bisa mengeluarkan apa yang dia rasa.




yah,mungkin Tuhan sedang ingin kita belajar apa itu rindu


semua berawal dari sini, kedekatan SMA yang semua dilihat dari hura-hura, senang2 dan jalan-jalan tidak jelas



terlalu banyak kenangan, terlalu banyak cerita dari fotho ini.
cerita yang mengantarkan kita ketempat yang jauh dari dimana fotho ini diambil, cerita yang mengawali pintu masa depan yang mungkin sama sekali tidak pernah terfikirkan sebelumnya






kita dekat atau memang sengaja didekatkan oleh takdir?? aku sendiripun tak tau.
dulu namamu bahkan tak pernah terbesik dibenakku


dan tiba-tiba saja aku kehilangan alasan untuk rela kehilangan dirimu. aku tahu kau membutuhkanku dan aku membutuhkanmu





*dalam kebimbangan, dan semoga ini jawabannya..

me and my boyS


hey, mereka lelaki-lelaki saya di Bandung
liat tampang aneh mereka hahhahha.. dan sy selalu menjdi yang paling cantik setiap kali bersama mereka (yah kemanapun pasti bersama mereka)


ini fotho kami sewaktu mengikuti kegiatan malam akrab cctp(organisasi kampus tempat berkumpulnya masyarakat Sulawesi)


ini diambil saat kami liburan ke Jakarta dalam rangka acara reggea fest. see? disitu ada Tyla dan Dian jdi saat itu sy bukan perempuan sendiri :D


TADAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA (heboh yg dilebih2kan)
ini hasil corat-coret mereka lebih tepatnya Farid. demi menghemat kertas kami menggunakan tembok alfa mart untuk menggambar lebih tepatnya membuat grafity


liat tampang kedua bocah ini!
hahhahhaha ini waktu hari ulangtahun sy. sudah sy ceritakan sebelumnya kan?
sekali lagi thank youuuuuu guys. I love you


dan terlalu banyak fotho lainnya, terlalu banyak cerita lainnya..

Selasa, 26 Juli 2011

sosialisasi

sosialisasi bukanlah seberapa banyak teman yang kita punya, tapi bagaimana kita memiliki teman dan memilih mana teman yang benar


Dalam Group Socialization Theory yang dicetuskan oleh psikolog Judith Rich Harris, dijelaskan bahwa karakter remaja itu pada umumnya terbentuk dari pengaruh teman-temannya daripada didikan orangtuanya. Dilihat dalam masalah transisi inilah akan terjadi kehausan sosial yang berawal dari keinginan untuk dapat bergaul akrab dengan teman sebaya. Lama kelamaan, harapan ini akan meluas dari yang sebatas ingin bergaul, menjadi ingin eksis alias diterima seutuhnya. Seringkali mereka akan terjebak dalam krisis identitas atau pencarian jati diri.

Kalau ditanya kenapa kita meniru perilaku teman-teman sepergaulan, sebagian besar akan menjawab karena kita tidak bisa hidup tanpa mereka dan akan merasa garing dan sangat sepi kalau mendadak sendirian. Hal ini biasanya terjadi di usia remaja dimana sering ada yang namanya pengelompokkan dalam berteman.

Kalau tidak mau terus menerus menjadi orang yang tidak punya identitas, lebih baik berhenti, deh sebelum terlambat. Pertama, sadari kesalahan. Dasar dari segalanya adalah sadar, mari membuka mata kita dulu bahwa yang selama kita lakukan itu hanya akan buang waktu, tenaga dan uang. Toh, teman yang baik itu tidak seharusnya memojokkan kita hanya karena tidak mengikuti apa yang mereka mau kan?. Kedua, percaya diri. Setiap orang punya kelebihan masing-masing. Kenapa harus repot jadi orang lain supaya diterima di lingkungan? Tunjukkan prestasi dan kelebihan kita dibidang tertentu, jangan bangga hanya karena dianggap gaul dengan hobi nongkrong sana-sini aja. Ketiga, buka diri. Jangan mau terus menerus berada dalam situasi yang negatif.kalau kita sadar bahwa teman-teman yang sekarang mebawa pengaruh buruk. Gaul boleh, eksis juga tidak dilarang, tapi tetap harus jadi diri sendiri juga

Jadi, mulai sekarang jangan takut tidak dianggap dalam lingkungan pergaulan kita, hanya karena tidak mengikuti pola gaulnya mereka. Yang penting, tunjukkan kelebihan kita, supaya mereka kagum dan mengakui keberadaan kita.

Buat kamu yang masih remaja, ingat.. jangan ‘terlalu sosial’ dengan pergaulan teman yang buruk.

loving you

Loving you it hurt sometimes
I'm standing here you just don't bye
I'm always there you just don't feel
Or you just don't wanna feel
Don't wanna be hurt that way
It doesn't mean I'm givin' up
I wanna give you more
And more and more'

sakit itu adalah saat kau menyadari kenyataan yang berbeda dari apa yang selama ini kau fikirkan.
saya benci harus tau bahwa (sekali lagi) sy tlah salah menilai perasaan seseorang
salah telah sangat mempercayai seseorang.
saya benci harus selalu luluh dan lupa tentang rasa sakit
saya benci untuk menyadari bahwa saya telah jalan sejauh ini

Senin, 25 Juli 2011

lega yang masih dipertanyakan


Lega, sy tdk tau apa perasaan ini benar-benar perasaan lega atau hanya emosi yg tlah mereda
Yang sy tau, skrg sy lega dan semoga saja sy benar-benar lega

Yah walaupun sy tdk sempat menumpahkan semua apa yg ada dihati sy
Walaupun sy merasa sdh melakukan dan berbicara hal yg bodoh

Tapi entah mengapa, malam ini tdk setetespun air mata yg jatuh.
Tdk  tau mesti menuliskan apa
Tapi biarlah, setidaknya sy sudah cukup tau

Semoga sy kuat, bismillah..
in the name of spirit thatI believed in, I'm quit!!!
enough is enough no one can hurt me anymore


july,26 1:05 am

Sabtu, 02 Juli 2011

enam belas mei 2011

Happy b’daaaaaaaaaaaaaaay to me


Baru sempet nulis di blog lagi nih, beberapa hari yg lalu eh beberapa bulan yg lalu :p tepatnya tgl 16 mei sy genap berusia 19 tahun. Tua? Dewasa? Yaaaaahh Tua sudah pasti, tapi masalah kedewasaan biar kalian yg menilai

Hhmm ulang tahun kali ini adalah pertama kalinya sy berulangtahun tanpa keluarga khusunya tanpa mama, dan lebih parahnya jauuuuuuuh dari kota kelahiran sy. Jauh dari kota Makassar, kota yg memberikan banyaak kebahagiaan dan kenangan indah di setiap sy ulangtahun. Namun ini juga menjadi ulangtahun ke2 yg sy lewati bersama kekasih (sy tdk pernah menyebutnya dengan sebutan pacar) sy Andi Kevin Ahmad Fabian.
Awalnya sy fikir kali ini mungkin akan menjadi ulangtahun terburuk. Bahkan duit hadiah ulangtahun dari mama sudah habis sebelum tgl ulgtahun sy tiba. Tapi apa yg terjadi?
Mereka, sahabat-sahabat sy dan tentu saja Kekasih sy yg memberikan kejutan yg sama skali tidak pernah terfikirkan sebelumnya. Bahagia yg susah dijelaskan melalui rangkaian huruf ini mampu membuat sy melupakan kesedihan ulangtahun tanpa keluarga
Hadiah dan kejutan yg mereka berikan benar-benar tdk akan sy lupakan.

Makasih Sidiq, Aco, Farid Markus buat kejutan "Glow in dark" nya, makasih buat kue ulangtahun yg berhasil membuat wajah dan rambut saya jadi sangat kotor, makasih hadiah sekaleng cocalanya :p dan makasih buat renovasi kamar yg sukses membuat saya kelelahan membersihkan kamar. Dan maav yg sebesar-besarnya buat keluarga besar Logos yg udah terganggu karena ulah keributan mereka :D
Dan special thanks buat my Beloved Boy Andi Kevin Ahmad Fabian yg menjadi otak dari kejailan kalian atas cincin yg awalnya sy fikir hanyalah besi putih biasa :p namun ternyata mas putih :* makasih banyaaaaaaak I really love it hun :* :* :*
Sekali lagi makasih buat kalian semua yg sudah memberikan sy selamat namun tidak bisa sy sebutkan satu-satu, makasih buat doa2 yg kalian berikan buat sy. Makasih makasih makasih :D

I wish for wonderful things to come one my day

Selasa, 03 Mei 2011

sore tadi seperti biasa mama menelfnku. namun kali ini mama menyampaikan berita yang membuatku sangat kaget dan air menggenangi mataku. sekuat tenaga air itu kutahan agar tak jatuh. berbanding terbalik dengan berita bahagia yang mama sampaikan kemarin sore melalui telfn, mama menjanjikanku tahun ini aku akan lebaran di Mekkah. aku sangat bahagia mendengarnya, itu impianku selama ini. namun kali ini mama memberitahu bahwa siang tadi ia di mutasi dari jabatannya, ia harus melepaskan jabatan yang ia duduki sekarang. entah karena apa.
Jabatan mama dicopot bukan karena ia bodoh, bukan karena ia tidak becus, dan bukan karena ia menyalahgunakan jabatan yang ia duduki. tapi apa salah mama??
kenapa terlalu banyak orang yang tdk suka dengan mama?? kenapa banyak yang sirik atas jabatan yang mama dpatkan??

sejak umur 4tahun, mama memilih untuk berpisah dengan suaminya karena sakit hati tlah dikhiananti. mama mengusir suaminya dan memilih untuk menjadi singel parent bagiku dan kakak. Namun sy tidak pernah merasa kehilangan sosok ayah, karena mama adalah sosok ayah sekaligus mama bagiku. Saya tidak pernah merasa hidup susah. mama selalu banting tulang untuk menghidupiku dan kakak. saya dan kakak bisa makan enak, sekolah di sekolah unggulan, liburan ketempat-tempat menyenangkan, memakai barang mahal, bahakan saya dan kakak selalu memiliki apa yang orang lain juga miliki. apa yang bahkan anak yang memiliki orang tua lengkap pun tidak memilikinya, kami bisa miliki. kami bisa hidup berkelebihan. meski saya tahu mama kerja keras mendapatkan semua itu.
Mama adalah sosok yang selalu menomorsatukan pendidikan namun tdk pernah melupakan agamanya. selain membiayai sekolah kami, mama juga melanjutkan pendidikan s2 nya dengan biayanya sendiri.

beberapa tahun terakhir ini, mama dilantik untuk menduduki jabatan yang bisa dibilang cukup tinggi. "sekertaris dinas perindustrian dan perdagangan dalam dan luar negeri" jabatan itu membuat kami semakin bangga. mama menjadi lebih hebat dimata kami dan dimata semua orang.
saya bisa kuliah dan hidup berkelebihan dikota ini juga karena mama, biaya kuliah saya dikampus yang bergengsi ini sangat mahal. jauh lebih mahal dibanding universitas negeri. jauh lebih mahal dibanding biaya kuliah sahabat-sahabat saya di Makassar. bahkan saya bisa tinggal di kompleks kosan elite di kota ini. kosan yang sebagian besar berisi anak2 pejabat. yah, semua itu karena mama.

lalu bagaimana sekarang?
tapi saya percaya, mama saya sosok yang kuat.
mama saya pasti bisa tabah dan ikhlas dalam menjalani cobaan ini.

saya juga percaya, bahwa ini hanya cobaan. yah hanya cobaan
dan Tuhan selalu menjanjikan hal indah dibalik cobaan yang ia berikan.
 I LOVE YOU  MY SUPER MOM

my hero

my hero
I love my mom, more than everything

Dwita Pratiwi

Dwita Pratiwi
siapa yg sanggup menentukan hari? karena hidup adalah kematian yg tertunda. seandainya nyawa ini dapat dibagi, biarkanlah aku membagi nyawaku untukmu. rest in peace honey, I love you
Diberdayakan oleh Blogger.

My Lovely Big Family

My Lovely Big Family
fotho ini diamil pas Lebaran IdulFitri, semua dari, nenek, saudara2 dan ipar mama, serta sepupu-sepupu dari mama ikut berkumpul bersama kami, yah kecuali kak Wira dan Kak Nindy anak dari kakak tertua mama. oh ya, sepupu2 sy yg sudah berkeluargapun juga membawa keluarga mereka

Pages

Foto saya
not a girl, not yet a woman

BTemplates.com