Selasa, 26 Juli 2011

sosialisasi

sosialisasi bukanlah seberapa banyak teman yang kita punya, tapi bagaimana kita memiliki teman dan memilih mana teman yang benar


Dalam Group Socialization Theory yang dicetuskan oleh psikolog Judith Rich Harris, dijelaskan bahwa karakter remaja itu pada umumnya terbentuk dari pengaruh teman-temannya daripada didikan orangtuanya. Dilihat dalam masalah transisi inilah akan terjadi kehausan sosial yang berawal dari keinginan untuk dapat bergaul akrab dengan teman sebaya. Lama kelamaan, harapan ini akan meluas dari yang sebatas ingin bergaul, menjadi ingin eksis alias diterima seutuhnya. Seringkali mereka akan terjebak dalam krisis identitas atau pencarian jati diri.

Kalau ditanya kenapa kita meniru perilaku teman-teman sepergaulan, sebagian besar akan menjawab karena kita tidak bisa hidup tanpa mereka dan akan merasa garing dan sangat sepi kalau mendadak sendirian. Hal ini biasanya terjadi di usia remaja dimana sering ada yang namanya pengelompokkan dalam berteman.

Kalau tidak mau terus menerus menjadi orang yang tidak punya identitas, lebih baik berhenti, deh sebelum terlambat. Pertama, sadari kesalahan. Dasar dari segalanya adalah sadar, mari membuka mata kita dulu bahwa yang selama kita lakukan itu hanya akan buang waktu, tenaga dan uang. Toh, teman yang baik itu tidak seharusnya memojokkan kita hanya karena tidak mengikuti apa yang mereka mau kan?. Kedua, percaya diri. Setiap orang punya kelebihan masing-masing. Kenapa harus repot jadi orang lain supaya diterima di lingkungan? Tunjukkan prestasi dan kelebihan kita dibidang tertentu, jangan bangga hanya karena dianggap gaul dengan hobi nongkrong sana-sini aja. Ketiga, buka diri. Jangan mau terus menerus berada dalam situasi yang negatif.kalau kita sadar bahwa teman-teman yang sekarang mebawa pengaruh buruk. Gaul boleh, eksis juga tidak dilarang, tapi tetap harus jadi diri sendiri juga

Jadi, mulai sekarang jangan takut tidak dianggap dalam lingkungan pergaulan kita, hanya karena tidak mengikuti pola gaulnya mereka. Yang penting, tunjukkan kelebihan kita, supaya mereka kagum dan mengakui keberadaan kita.

Buat kamu yang masih remaja, ingat.. jangan ‘terlalu sosial’ dengan pergaulan teman yang buruk.

2 komentar:

my hero

my hero
I love my mom, more than everything

Dwita Pratiwi

Dwita Pratiwi
siapa yg sanggup menentukan hari? karena hidup adalah kematian yg tertunda. seandainya nyawa ini dapat dibagi, biarkanlah aku membagi nyawaku untukmu. rest in peace honey, I love you
Diberdayakan oleh Blogger.

My Lovely Big Family

My Lovely Big Family
fotho ini diamil pas Lebaran IdulFitri, semua dari, nenek, saudara2 dan ipar mama, serta sepupu-sepupu dari mama ikut berkumpul bersama kami, yah kecuali kak Wira dan Kak Nindy anak dari kakak tertua mama. oh ya, sepupu2 sy yg sudah berkeluargapun juga membawa keluarga mereka

Pages

Foto saya
not a girl, not yet a woman

BTemplates.com