Jarum jam ditanganku
menunjukkan pukul 00:30 WIB, saat itu aku sedang dalam perjalanan pulang menuju
ke kosan. Sama seperti remaja lainnya, aku pun juga bermalam minggu :D
Ah sudahlah, bukan itu yang
ku bahas disini.
Diperjalanan tadi, tepatnya
saat lampu lalu lintas berubah merah yang mengharuskan kami untuk berhenti
sejenak, pandanganku tertuju pada sesosok lelaki setengah baya yang sedang duduk
dipinggir jalan bersama seorang wanita yang yah, menurutku itu istrinya. Pakaian
mereka compang camping dan tampak sangat kumuh. Namun yang lebih mengagetkanku
lagi setelah kusadari bahwa ternyata dalam gerobak kayu yang hampir roboh didepan
mereka itu sedang tertidur pulas seorang anak yang mungkin usianya 5 atau 6
tahun
Miris sekali keadaan mereka,
tepatnya anak itu..
Kita yang mungkin tiap malam
selalu tidur nyenyak diatas kasur empuk dan ditemani selimut dalam melawan
dinginnya udara malam. Kita yang mungkin selalu tidur nyenyak dalam iringan
suara musik, tv juga diterangi cahaya lampu tidur yang menemani menuju alam mimpi.
Yah nikmatnya tidur, nikmatnya beristirahat..
Namun anak itu tidur diatas
kerasnya kayu gerobak, diselimuti udara malam dan kabut, mungkin dingin, bahkan
sangat dingin.. anak itu tidur nyenyak diiringi kebisingan suara kendaraan yang
berlalu lalang, ditemani langit dan cahaya bintang menuju ke alam mimpinya..
Sadarkah, kita seringkali marah dan
mengeluh bila ada hal yang kita inginkan tidak dapat kita raih?
Namun mereka,
namun anak itu harus marah pada siapa? Apa anak itu harus marah pada keadaan?
Menyalahkan keadaan bukankah menyalahkan Tuhan?
dan mereka yang mungkin berposisi
sama dengan anak itu tidak akan pernah bisa marah atau menyalahkan keadaan, toh
marah tidak akan merubah keadaan mereka.
Anak itu mungkin sudah cukup
bahagia bila bisa tidur diatas sebuah gerobak kayu yang hampir roboh
Anak itu mungkin sudah tersenyum saat bisa makan sesuap nasi
Anak itu mungkin sudah bisa
tertawa saat mendapatkan receh dari sedekah atau belas kasihan orang lain di jalan..
Ah sudahlah, aku tak tau
harus menuliskan apa lagi
Setidaknya anak itu sudah mebuatku sadar, aku harus selalu bersyukur. bersyukur pada kehidupan yang sangat indah yang telah Tuhan berikan
-untukmu anak kecil dipinggir
jalan tadi, semoga setiap malam disepanjang hidupmu kau akan tetap kuat dan
tetap bisa tidur nyenyak sambil tersenyum-
0 comments:
Posting Komentar