aku harus melupakan hari ini
detik dimana aku terpaksa meningglkanmu
satu-satunya yang aku ingat, tiba-tiba tubuhku lunglai
sepertinya ada yang mengiris nadiku dengan paksa
tapi aku tak mampu menahannya
seperti ada yang mematahkan tulangku
seperti ada yang mencekik leherku
hingga sesak didadaku
namun aku tak sanggup melepasnya
kenyataan memukulku dengan begitu kerasnya
pagi ini adalah siksaan untukku
tolong, kembalikan aku pada malam
matahari pagi yang dulu selalu kutunggu
matahari pagi yang selalu kusapa dengan senyum
kini seolah membakarku hidup-hidup
kau tahu, hanya lembaran ini yang paling setia mendengarkanku
aku bebas menceritakan rasa sakitku padanya
sekeras apapun aku menangis
tak pernah ia tanggapi dengan sinis
inilah caraku untuk sedikit melupakan rasa kehilanganku
bertemankan sepi, bermain bersama hampa
aku yakin, lama kelamaan aku bisa menikmati sendiriku
berteman dengan bayangmu
bersahabat dengan kenangan tentangmu
tertawa bersama mereka, memaki mereka
lalu penyesalanku akan memukul mereka sampai aku sendiri sekarat
mungkin ini lebih baik daripada terus menggantungkan harapan akanmu
walaupun aku akan mati perlahan
entahalah..
Selasa, 31 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
my hero
Dwita Pratiwi
Diberdayakan oleh Blogger.
0 comments:
Posting Komentar